Nama Benyamin Sueb memang telah menjadi legenda di jagat hiburan tanah air. Tak hanya di ranah seni peran, Benyamin S juga terkenal sebagai musisi legendaris yang sukar dicari bandingannya. Nah, untuk mengenang 18 tahun wafatnya sang seniman asli Betawi ini, diluncurkanlah album dalam bentuk CD dengan tajuk Benyamin Sueb The Legend.
Benyamin Sueb lahir dan wafat di Jakarta pada tanggal 5 Maret 1939 dan 5 September 1995. Pada tanggal 5 September 2013 kemarin, Fadly Zon Library meluncurkan Benyamin Sueb The Legend untuk mengenang sang maestro.
“Tepat 18 tahun lalu meninggal, maestro legenda Betawi yang bisa akting, melawak, dan bisa bernyanyi. Adalah Benyamin Sueb, setelah Bing Slamet ada gantinya,” ujar Fadli Zon di Jakarta.
CD Benyamin Sueb The Legend berisi 5 lagu, yakni Sepak Bola, Jali-Jali, Surilang, Mengapa Harus Jumpa, dan Trompet. Hebatnya, sebagian besar komposisi lagu dalam album ini belum pernah diperkenalkan sebelumnya dan disimpan dengan baik oleh musisi senior Idris Sardi. Tentunya ini menjadi kejutan besar bagi para penggemar Benyamin Sueb.
“Sebagian besar komposisi lagu belum pernah dirilis. Terima kasih pada Idris Sardi yang sudah teliti menyimpan rekaman ini,” ungkap Fadli Zon.
”Walaupun baru dipublikasikan 37 tahun kemudian, Fadli Zon Library berharap karya ini dapat menjadi inspirasi bagi semua orang untuk mengikuti jejak Benyamin yang multi talenta,” lanjutnya.
Benyamin Sueb lahir dan wafat di Jakarta pada tanggal 5 Maret 1939 dan 5 September 1995. Pada tanggal 5 September 2013 kemarin, Fadly Zon Library meluncurkan Benyamin Sueb The Legend untuk mengenang sang maestro.
“Tepat 18 tahun lalu meninggal, maestro legenda Betawi yang bisa akting, melawak, dan bisa bernyanyi. Adalah Benyamin Sueb, setelah Bing Slamet ada gantinya,” ujar Fadli Zon di Jakarta.
CD Benyamin Sueb The Legend berisi 5 lagu, yakni Sepak Bola, Jali-Jali, Surilang, Mengapa Harus Jumpa, dan Trompet. Hebatnya, sebagian besar komposisi lagu dalam album ini belum pernah diperkenalkan sebelumnya dan disimpan dengan baik oleh musisi senior Idris Sardi. Tentunya ini menjadi kejutan besar bagi para penggemar Benyamin Sueb.
“Sebagian besar komposisi lagu belum pernah dirilis. Terima kasih pada Idris Sardi yang sudah teliti menyimpan rekaman ini,” ungkap Fadli Zon.
”Walaupun baru dipublikasikan 37 tahun kemudian, Fadli Zon Library berharap karya ini dapat menjadi inspirasi bagi semua orang untuk mengikuti jejak Benyamin yang multi talenta,” lanjutnya.
Post a Comment